Blogger news

Jumat, 04 Mei 2012

SELAYANG PANDANG

Sanggar Karya Seni Budaya Ambarala yang sebelumnya adalah IKS (Ikatan Kesenian Sulawesi) yang didirikan oleh ibu DR. Dra. Hj. Andi Nurhani Sapada pada tahun 1960. Dan pada tahun 1966 terbentuk pula IKS Cabang Pangkep bersamaan dengan terbentuknya IKS Cabang diseluruh Kabupaten Dati II di Sul-Sel. IKS Cabang Pangkep kala itu di ketuai oleh Hj. Andi Welly Arsyad. B, yang sekaligus sebagai Pembina. Dan ibu Hj. Andi Fatimah Ali Amir yang akrab dikenal dengan nama ibu Andi Djai sebagai pelatih dan peñata tari, baik tari tradisional Sul-Sel maupun tari kreasi baru, dimana pengembangan kesenian tradisional dan kreasi baru ketika itu dilakukan dirumah kediaman almarhumah di jl. Ambarala kel. Tumampua kec. Pangkajene. beberapa event-event dalam pentas kesenian baik yang di daerah maupun tingkat nasional dan beberapa penghargaan dan piagam diraih, khususnya penghargaan kepada ibu Hj. Andi Djai sebagai Pembina Kesenian
Karena mengalami proses kesibukan dan kegiatan-kegiatan yang oleh masing-masing anggota maupun Pembina tari dan musik IKS Cab. Pangkep mengalami pasang surut sehingga IKS Cab. Pangkep-pun berakhir secara alami.
Oleh karena ibu Hj. Andi Djai sebagai seniwati tak berkeinginan kesenian tradisional maupun kreasinya pudar dan tak berkembang maka pada tahun 1985 oleh beliau didirikan sebuah Sanggar Seni yang diberi nama Sanggar Karya Seni Budaya Ambarala yang sekaligus sebagai pelestarian nama dan Budaya leluhurnya yakni dari nama La Tenri Tatta To Sanrima Petta Ambarala Matinroe ri Tumampue. Yang mana “Ritual Massuro’ baca” untuk leluhur sebelum pementasan seni tidak pernah dilewatkan oleh pendiri dengan harapan agar pementasan seni berlangsung sukses dan tidak mengalami kendala.

Diusianya yang tidak muda lagi, aktivitas seni di dalam tubuh sanggar Ambarala terus berkembang mengikuti perkembangan zaman, beberapa perubahan dan ide-ide segar mulai mewarnai aktivitas dan karya-karya yang di lahirkan oleh penerus ibu Hj. Andi Djai, namun demikian mereka tetap menanamkan nilai-nilai budaya tradisional, khususnya budaya tradisional Sulawesi Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar