Blogger news

Jumat, 04 Mei 2012

Alat Musik Gendang Makassar

gendang makassar memiliki ciri khas tersendiri. Selain bentuknya yang menyerupai telur, dibuat dari kayu khusus, ukurannya disesuaikan dengan ukuran badan para penabuh atau pemiliknya. Tak mengherankan jika pemain atau penabuh gendang di daerah ini juga pandai membuat gendang.

“Gendang Makassar, dibuat dari kayu Campaga dan kulit kambing serta ukurannya disesuaikan dengan bodi yang memainkan gendang itu,” ujar lelaki berkumis itu saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Bonto Nompo Kabupaten Gowa.

Kulit kambing yang digunakan, tutur lelaki yang lebih dikenal dengan Dg Mile ini, adalah kulit kambing jantan dan betina. Kulit jantan untuk kepala dan kulit betina untuk pantat gendang. “Bunyi bum dihasilkan dari kulit jantan sedangkan bunyi tak dihasilkan dari kulit betina yang tipis. Nah inilah sehingga gendang itu dalam bahasa Makassar disebut juga ganrang yang juga berarti sebagai hubungan intim suami istri,”.
Kulit kambing yang akan digunakan, dikeringkan terlebih dahulu beberapa hari agar rambut-rambut yang melekat lepas. Untuk mempermudah saat pemasangan, kulit kambing direndam dengan air dingin sekitar 2 jam. Kemudian diikat dengan rotan. Saat ini, papar Dg Mile, memang banyak gendang yang sudah tidak menggunakan rotan tetapi diganti dengan tasi namun unsur seninya sudah berkurang.
Para pemimpin sanggar, seperti Dg Mile memiliki gendang khusus untuk dirinya dan sangat sakral yang disebut pa’tabba. Gendang itu, terang lelaki yang pernah memimpin pakarena di Gedung putih Amerika Serikat, adalah salah satu kebesaran dan kebanggaan bagi pemilik atau sanggarnya. “Gendang itu kalompoang jadi tidak bisa dimainkan oleh orang yang di luar sanggar,” terangnya.
Dari segi ukuran dan kegunaannya, Gendang Makassar dibedakan atas dua macam, yaitu gendang besar dan gendang kecil. Gendang besar dimainkan pada acara ritual seperti pengantin dan mengiringi tari Pakarena. Sedangkan gendang kecil khusus dimainkan untuk mengiringi pencak silat. Selain itu gendang dimainkan pada saat passili, potong rambut (hakikah), mappaccing, sunatan, menjemput tamu pada saat pengantin atau mengantar pengantin laki-laki (mapparola/ lekka).
Tidak semua orang Makassar yang mengambil dan mempertunjukkan kesenian gendang pada acara pestanya, namun ada juga orang yang ketika tidak mempertunjukkan gendang saat pestanya bisa sakit. Hal ini disebabkan gendang memiliki hubungan emosional yang sekaligus menjadi hubungan kepercayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar